Friday, 31 May 2013
metode penelitian
NAMA : RUSMAN
NIM : 11. 301. 0260
PRODI : TEKNIK MESIN
BAHANYA
POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
Jakarta selepas hujan diselimuti
kabut. Terutama di sore hari. Terlihat dingin dan adem. Tapi jangan salah
sangka. Itu bukan kabut alamiah. Kabut “buatan” yang berasal dari sisa
pembakaran kendaraan bermotor anda.
Data Kompas menunjukkan sebesar 2-3
juta mobil berada di Kota Jakarta pada jam-jam kantor, dan sebesar 3-4 juta
untuk motor. Jika separuh saja dari jumlah kendaraan bermotor tersebut menderu
pada saat yang sama, berapa juta karbon monoksida (CO), nitrooksida (NOx), dan
hidrokabon (HC) yang melayang-layang mencari mangsa di udara kota?
Ketiga jenis gas tersebut sangat
berbahaya bagi kesehatan. CO adalah gas beracun yang apabila terhirup
berlebihan bisa menyebabkan kematian mendadak. Masih ingat peristiwa Mobil
Mercy Pak Kyai beberapa bulan lalu? Kebocoran pada pipa knalpot berujung maut.
Sisa pembakaran yang mengandung CO segera mencabuit nyawa seisi penumpang,
berikut supirnya.
NOx dan HC sama beracunnya. Keduanya
merusak paru-paru sedikit demi sedikit. Anda tentu tidak inginkan paru-paru
bocor setelah sekian lama beraktivitas di jalan raya. Gejala kabut di sore hari
dan selepas hujan adalah fenomena kimiawi beracun di angkasa kota Anda.
Penyebabnya adalah dua jenis gar beracun ini. Jika volume gas NOx dan HC sudah
demikian berat menggelayut di angkasa, maka hujan asam akan terjadi pula di
atas atmosfir.
Itu belum bicara soal ozon. Sebagai
informasi saja, pemanasan bumi saat ini (global warming) sudah menjadi kampanye
internasional para aktivis dan pemerintah yang punya perhatian terhadap
kerusakan lapisan pengaman bumi ini. Lapisan ozon merupakan pelindung di
atmosfir kita yang mencegah pemanasan bumi dan mengurangi dampak sinar matahari
yang bisa membahayakan kesehatan. Jika pemanasan bumi terus meningkat, maka
permukaan laut akan meningkat akibat melelehnya salju abadi di kutub-kutub
bumi. Sementara sinar ultraviolet dari matahari yang tidak terfiletr dengan
baik oleh ozon bisa menyebabkan berbagai penyakit. Antara lain berupa kanker
kulit yang akut. Faktanya, lubang ozon saat ini semakin melebar, dan upaya
mencegahnya belumlah secepat dan sebesar tindakan merusak oleh tangan manusia.
Bahaya akibat racun sisa pembakaran
dan pemanasan global demikian memaksa otoritas transportasi untuk menerbitkan
regulasi terkait dengan pembatasan polusi di dunia. Saat ini pembatasan telah
dibuat dengan ketat oleh berbagai institusi. Paling getol dan terkenal adalah
The Euro Emission Regulation, US EPA, dan juga di Jepang dan Asia umumnya
dengan aturannya masing-masing.
Perbedaan penerapan standar
pembatasan ambang polusi di berbagai negara mengacu ke salah satu standar yang
sudah ada. Untuk kasus Indonesia, dipakai standar Euro. Mulai Euro I, lalu
kemudian Euro II sejak 2004. Sementara di negara-negara Eropa sana, sudah
dipakai standar Euro III ke atas. Beberapa kendaraan mewah seperti Sedan
Hi-Class, sudah mengadopsi standar Euro V.
Bagi kita negara dengan seribu
masalah, konsen mengenai polusi masih kecil sekali. Baru belakangan pihak
pemerintah meregulasi standar polusi kendaraan bermotor. Namun dari yang banyak
kita baca di media dan dengarkan dari para pemakai kendaraan, infrastruktur
pendukung dan law inforcement masih sangat rendah. Ujung-ujungnya, aturan tidak
jalan dan para penguna kendaraan bermotor cuek-bebek. Padahal masalah polusi
pada akhirnya adalah masalah bersama. Jika bukan diri sendiri, ya keluarga
anda!
Bagi seorang bikers, di ujung semua
ini, adalah ancaman bagi kesehatan. Sebab bikers merupakan orang yang lama,
kalau bukan yang terlama, menghirup gas beracun di jalan raya.
VARIABEL
1
A. DEFINISI KONSEP
AUTOCHEK EMISSION
Autochek Emission Analyzer
adalah alat uji emisi gas buang kendaraan portable secara direct reading
(Pembacaan secara Digital). Autochek Emission Analyzer mempunyai fitur lebih
dibandingkan dengan produk sejenis. Features Autochek terdiri dari kemampuan
baca dengan hasil cetak (Print Paper) No. Kendaraan, Reg, Maker, Jam dan
Tanggal, hasil Uji, Standar Gas Limit
Autocheck dapat digunakan untuk mengukur
kendaraan dengan sistem 2 langkah (2-TAK) atau 4 langkah (4-TAK), Autocheck
memiliki dual power suplai 220VAC atau 12VDC, sehingga alat Uji emisi ini tidak
ketergantungan dengan tegangan PLN. Dengan Thermal Printer (Tanpa Pita Printer)
menjadikan alat ini murah untuk perawatannya.
B.
DEVINISI
OPERASIONAl
1. PENGUJI
DENGAN FILTER
Penguji
emisi gas buang menggunakan metode filter, dimana sejumlah gas buang dihisap
melalui kertas filter, Jelaga yang tertinggal pada kertas filter merupakan ukuran/hasil
dari kepekatan gas buang motor diesel.
Langkah
pengukuran :
a. Pasang
kertas filter.
b. Masukkan
pipa ukur ke dalam knalpot.
c. Gas
mesin secara tiba-tiba secepat mungkin hingga mencapai putaran maksimum (dari
putaran idling) sebanyak minimal 3 kali berturut-turut.
d. Sebelum
gas ke-4 tekan pompa, setelah gas ke-4 pompa akan naik.
e. Kalibrasi
alat ukur dengan kertas kalibrasi.
f. Lepaskan
filter kemudian bandingkan dengan standart atau baca dengan sensor
g. Baca
hasil ukur.
h. Lakukan
pengukuran sebanyak 3 kali.
2.
PENGUJI DENGAN
INFRA RED
Pengujian/pengukuran
emisi gas buang motor diesel ini menggunakan sinyal infra red. Gas buang
dimasukkan/ dihisap kedalam tabung, pada tabung tersebut terdapat pengirim
sinyal infra red (Transmiter) dan penerima Sinyal tersebut (reciever),
penurunan kekutan sinyal ditranslate menjadi tingkat kepekatan dalam angka
Koefisien (K) faktor (m-1) atau dalam prosentase (%)
Langkah Pengujian :
Langkah Pengujian :
a. Masukkan
stik/probe melalui lubang knalpot sedalam ~30 cm, Penguji pada zero kalibrasi
b. Injak
pedal gas hingga full secara cepat pada saat penguji memberi perintah
Accelerate (Gas) dan lepas pedal gas bila perintahnya Decelerate
c. Lakukan
hingga penguji menghasilkan angka rata-rata dari hasil pengujian.
C.
KISI-KISI
Satuan
yang di gunakan untuk mengukur polusi gas kendaraan adalah miligram per normal
meter kubik (mg/Nm3). polusi sendiri merupakan masalah yang sangat
penting. selain pengaruh dan dampaknya yang sangat besar.
D.
KALIBRASI
Tujuan dilakukan
nya proses kalibrasi adalah untuk mempertahankan keakuratan dari data
pengamatan yang dihasilkan sehingga mendapatkan nilai simpangan (deviasi) dari
alat-alat. Hasil kalibrasi kemudian dapat dijadikan acuan untuk melakukan set
ulang peralatan pengamatan tersebut sehingga dapat kembali ke posisi standart.
Namun apabila alat tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan set ulang, maka
dapat direkomendasikan untuk dilakukan penggantian peralatan pengamatan
tersebut.
Data kalibrasi
yang dihasilkan, kemudian dilakukan pengolahan untuk mengetahui nilai simpangan
(deviasi), sehingga didapat sebuah nilai tertentu untuk digunakan sebagai acuan
dalam melakukan set ulang alat (bila memungkinkan) atau memberikan rekomendasi
penggantian bila tidak memungkinkan untuk dilakukan set ulang pada alat
tersebut.
E.
INTRUMEN
Alat uji emisi gas buang kendaraan bermotor ini
terdiri dari bagian sensor yaitu sensor gas CO dan sensor NOx, mikrokontroler,
power supply, dan perangkat komunikasi serial.
Perangkat lunak menggunakan bahasa “c” pada
mikrokontroller dan Borland Delphi pada komputer. Mikrokontroller difungsikan
untuk mengelola data masukan dari rangkaian sensor. Komputer digunakan untuk
menampilkan hasil pengolahan data pada pengujian emisi gas buang kendaraan
bermotor yang diuji.
Unjuk kerja alat yang dihasilkan sudah bisa
menentukan kandungan gas CO dan NOx dengan tepat dan memutuskan baik ( good )
dan buruk ( bad ) kendaraan yang diuji. Toleransi kesalahan pengukuran alat
sebesar 6,2356 % untuk pengujian motor bensin dan 3,586026 % untuk pengujian
motor solar
VARIABEL
2
A. DEFINISI KONSEP
HV SAMPLER
Fungsinya untuk mengambil sampel SPM
(Suspended Particle Matter). Prinsip kerjanya yaitu: udara yang mengandung
partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor
putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya
akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum
dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling
sehingga didapat konsentrasi debu tersebut.
Passive sampler merupakan peralatan
untuk mengambil sampel SO2 dan NO2 dari udara ambient.
Prinsip kerjanya tidak membutuhkan power listrik karena bersifat pasif dimana
alat ini berbentuk bulat dan di dalamnya terdapat kertas filter yang sudah
diberi cairan khusus dari bahan kimia yang fungsinya untuk menangkap gas SO2
dan NO2 yang ada di udara sekeliling. Setelah sampling
kemudian passive sampler tersebut dianalisa di Laboratorium Kualitas Udara BMKG
Jakarta untuk mendapatkan data SO2 dan NO2.
B.
DEVINISI
OPERASIONAL
Mengukur konsentrasi gas Karbondioksida dengan
metode pengukuran menggunakan sistem sinar Infra merah. Carbon Dioxide Analyzer
adalah peralatan untuk mengukur konsentrasi gas CO2 dimana mempunyai
prinsip kerja udara ambient dihisap masuk melalui inlet dan mengalir melalui
pipa slang plastik masuk ke CO2 Analyzer dimana konsentrasi sampel
gas CO2 diukur dengan cara mengukur seberapa banyak sinar infra
merah yang diserap sampel gas yang mengalir melalui korelasi multi-cell diisi
memutar pada satu sisi dengan referensi CO2 cell.
C.
KISI-KISI
Satuan yang di gunakan untuk mengukur polusi gas
kendaraan adalah milimeter haigret (mmHg). polusi sendiri merupakan masalah
yang sangat penting. selain pengaruh dan dampaknya yang sangat besar.
D.
KALIBRASI
Tujuan dilakukan
nya proses kalibrasi adalah untuk mempertahankan keakuratan dari data
pengamatan yang dihasilkan sehingga mendapatkan nilai simpangan (deviasi) dari
alat-alat. Hasil kalibrasi kemudian dapat dijadikan acuan untuk melakukan set
ulang peralatan pengamatan tersebut sehingga dapat kembali ke posisi standart.
Namun apabila alat tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan set ulang, maka
dapat direkomendasikan untuk dilakukan penggantian peralatan pengamatan
tersebut.
Data kalibrasi
yang dihasilkan, kemudian dilakukan pengolahan untuk mengetahui nilai simpangan
(deviasi), sehingga didapat sebuah nilai tertentu untuk digunakan sebagai acuan
dalam melakukan set ulang alat (bila memungkinkan) atau memberikan rekomendasi
penggantian bila tidak memungkinkan untuk dilakukan set ulang pada alat
tersebut.
E.
INTRUMEN
Penggunaan
alat ini dengan mengendalikan jarak jauh atau dengan komputer, alat ini di taru
di luar ruangan kemudian di ambil sampelnya dalam jangka waktu tertentu,
kemudian kertal di ambil untuk di jadikan sampel.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini sebagian besar material rekayasa terdiri dari campuran fasa-fasa,misalnya :...
-
Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya fluida untuk melakukan kerja. Alat berat adalah contoh umum. Dalam jen...
-
MAKALAH ETIKA PROFESI SEORANG INSINYUR DISUSUN OLEH : ...