TUGAS
BESAR ELEMEN MESIN II
PERENCANAAN
REM CAKRAM MOTOR
HONDA MEGAPRO
DI
SUSUN : KUSDI
NIM
: 113010287
TEKNIK
MESIN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
WAHID HASYIM
2013
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Batasan Masalah
BAB II DASAR TEORI
2.1 Rem
2.2 Jenis Jenis Rem
2.3 Fungsi Rem
2.3 Perencanaan Rem
BAB III PERHITUNGAN
3.1 Desain Rem
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah dan karunianya dalam
menyelesaikan tugas perencanaan rem
cakram pada motor Honda Megapro
Dalam tugas Elemen Mesin ini,
penulis mencoba merencanakan ulang rem cakam pada motor Honda Megapro. Dalam perencanaan ini
penulis mengambil data pendukung dari berbagai sumber dan litelatur, buku-buku
Teknik Mesin, Diktat Ajar Dosen dan searching dari internet.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada
Bapak Darmanto, ST, M.Eng.
selaku dosen dan pembimbing dalam tugas perencanaan ulang rem cakram motor Honda Megapro,
yang teleh banyak memberi masukan, bimbingan dan pengarahan demi terwujudnya
tugas Elemen Mesin II.
Akhir kata untuk lebih sempurnanya
penuliasan perencanaan rem
cakram
ini, baik mengenai penulisan, perhitungan dan penyusunan besar harapan kami
adanya saran-saran untuk tercapainya perencanaan yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Semarang,
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai
macam alat transportasi yang di gunakan sehari hari dalam kehidupan merupakan
kebutuhan dan pendukung dalam melakukan segala kegiatan. Dari berbagai macam
kendaraan yang ada, berbagai perubahan perubahan yang di lakukan pada alat yang
satu ini, dulu yang tadinya mengandalkan tenaga manusia dan hewan kini sudah
menggunakan tenaga mesin yang lebih kuat dan lebih modern.
Alat
transportasi yang banyak digunakan salah satunya adalah sepeda motor, sepeda motor sebagai alat transportasi banyak digunakan di
masyarakat karena sepeda
motor
banyak memiliki keunggulan diantaranya adalah dapat mencapai tujuan lebih cepat,
pengendara lebih nyaman di bandingkan dengan menggunakan sepeda ontel dalam melakukan perjalanan yang
jauh. Konstruksi yang lebih kuat dan kokoh dan berbagai kelebihan yang lain.
Dalam sepeda motor
ini juga di hadapkan dengan berbagai masalah yang ada, seperti masalah teknis permesinan dan yang lainnya. Karena
dalam sepeda motor
tersebut terdapat dan terdiri dari berbagai macam macam elemen
mesin yang berperan penting dalam rangkaian mobil tersebut. Yang akan
kita bahas lebih mendalam elemen sebuah sepeda motor dalam tulisan ini
adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi sebagai pendukung dalam kendaraan dan piranti keselamatan
dalam berkendara, yaitu rem sepeda motor.
1.2 Tujuan
Tujuan dari
penulisan perencanaan ulang rem
cakram sepeda motor Honda Megapro adalah:
· Mengetahui
prinsip kerja cakram pada
motor Megapro
· Mengetahui
torsi pengereman
rem cakram sepeda motor
Honda Megapro
· Menentukan
jenis bahan yang akan di gunakan dalam perencanaan rem cakram pada motor Megapro
1.3.
Batasan Masalah
Dalam
perencanaan pembuatan rem
cakram
ini, penulis tidak melakukan perencanaan
rem cakram
secara keseluruhan tetapi hanya pada beberapa bagian di antaranya adalah:
1. Kecepatan maksimal (Vmax)
sepeda motor Megapro
2. Jarak pengereman
menggunakan rem cakram dengan asumsi motor bergerak turun dengan sudut (α) 30o,
untuk menentukan torsi dan koefisien gesek minimum pada rem cakram
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1 Rem
Secara
umum rem bisa diartikan adalah sebuah peranti/alat yang digunakan untuk
memperlambat atau bahkan menghentikan laju gerakan roda. Karena roda di perlambat
maka, secara otomatis gerakan
kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak
ini biasanya diubah menjadi panas karena adanya gesekan.
Gambar 2.1:
Rangkaian Rem Cakram (http://dianmotorcell.blogspot.com)
Sistem rem
dalam teknik otomotif ialah suatu sistem yang memiliki fungsi untuk :
- Mengurangi kecepatan kendaraan.
- Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan dan,
- Menjaga kendaraan agar tetap berhenti.
Sedangkan
komponen utama dalam sistem rem terdiri dari :
- Pedal rem atau tuas rem
- Penguat atau Booster
- Silinder master ( Master cylinder ) dan,
- Saluran pengereman atau kabel ( lines )
2.2
Jenis Jenis Rem
Rem digunakan untuk
menghentikan dan mengatur gerakan, karena itu rem sangat diperlukan dalam
teknik kendaraan dan teknik transportasi. Ketika rem mengerem daya kinetik
bagian yang bergerak harus dikurangi, disamping itu ( ketika menurunkan suatu beban ) sering harus dihambat suatu momen
beban ( kebalikan dari apa yang terjadi ketika menggerakkan lewat kopling
gesek ).
Selama mengatur
kecepatan (pengaturan rem dimana rem selalu slip), kerja rem gesek diubah
menjadi kalor. Dalam hal ini, kalkulasi pelepasan kalor kebanyakan menentukan
besarnya ukuran.
Karena
itu dalam banyak hal, rem tidak
bertindak sebagai rem penyetop dalam hal ini instalasi dihentikan hanya oleh
gaya rem, melainkan terutama mempunyai tugas untuk mempertahankan pesawat/kendaraan dalam suatu kedudukan
tertentu (rem penahan). Dalam hal ini sebagian dari energi yang diperlukan
untuk menghabiskan kecepatan, sering diperoleh dari momen dari penahan motor,
yang pada motor listrik dicapai dengan bantuan hubungan istemewa ( hubungan rem, arus balik ). Momen rem ialah terkecil pada
poros yang berputar paling cepat, karena itulah maka rem sedapat mungkin
kebanyakan dipasang
pada poros yang digerakkan oleh motor. Piringan rem harus dirapikan dan disetimbangkan. Syarat paling utama
yang harus dipenuhi oleh rem ialah : kelembutan artinya tidak ada tumbukan
ketika menghubungkan dan melepas rem, pelepasan kalor yang cukup,
kemungkinan penyetelan setelah aus.
Berdasarkan
gesekan maka rem dapat diklasifikasikan menjadi :
1.Rem blok, yang dapat dibagi lagi menjadi atas rem blok tunggal, dan
ganda
2.Rem drum
3.Rem cakram
4.Rem pita
A. Rem Blok
1.Rem Blok Tunggal
Rem
blok macam adalah yang paling sederhana yang terdiri dari satu blok rem yang ditekan terhadap drum rem,
seperti diperlihatkan dalam gambar 2.2. Biasanya
pada blok rem tersebut pada permukaan geseknya dipasang lapisan rem atau
bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus. Rem blok tunggal ini kurang menguntungkan, hal ini disebabkan karena pada
rem blok tunggal gaya tekan yang bekerja hanya dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada
poros timbul momen lentur serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak
dikehendaki.
Demikian
pula, untuk pelayanan manual jika diperlukan gaya pengereman yang besar, tuas perlu dibuat sangat panjang
sehingga kurang ringkas. Karena alasan inilah maka
rem blok tunggal tidak banyak dipakai pada mesin-mesin yang memerlukan
momen pengereman yang besar. Dan untuk mendapatkan gaya pengereman
yang dikehendaki maka
besarnya gaya tergantung pada arah putaran, untuk arah putar serah jarum
jam blok rem akan tertarik kearah drum sehingga dapat terjadi gigitan
secara tiba-tiba. Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah besarnya momen pengereman yang harus sesuai dengan yang diperlukan dan besarnya
energi yang dirubah menjadi panas,
terutama
yang berhubungan dengan bahan gesek yang dipakai. Pemanasan
yang berlebihan bukan hanya akan merusak bahan lapisan rem tetapi juga
akan menurunkan koefisien
geseknya. Bi1a suatu rem terus menerus bekerja, jumlah panas
yang timbul pada setiap 1 mm2 permukaan gesek tiap detik adalah sebanding dengan
besarnya µ ( koefisien gesek ). Bila
besarnya µ nya pada suatu rem lebih kecil dari pada harga
batasnya maka pemancaran panas akan berlangsung dengan mudah dan
sebaliknya bila harga tersebut melebihi batas maka
akan mengakibatkan rusaknya permukaan gesek.
Gambar
2.2. Rem blok tunggal (khurmi, A textbook machine design)
2.Rem Blok Ganda
Telah disinggung diatas bahwa rem blok tunggal agak kurang
menguntungkan karena drum mendapat gaya tekan hanya dalam satu arah sehingga
menimbulkan momen lentur yang besar pada poros serta gaya tambahan pada
bantalan. Kekurangan tersebut dapat diatasi jika dipakai dua rem blok
yang menekan drum dari dua arah yang berlawanan, baik dari sebelah dalam maupun
dari sebelah luar drum. Rem semacam ini disebut rem blok ganda (gambar 2.3). Rem dengan blok yang menekan dari
luar dipergunakan untuk mesin-mesin industri dan kereta rel yang
pada umumnya digerakkan secara pnumatik, sedangkan yang menekan dari
dalam dipakai pada kendaraan jalan raya yang digerakkan secara hidrolik.
Bahan rem
yang digunakan haruslah memenuhi beberapa kriteria berikut:
persyaratankeamanan, ketahanan, keausan kecil, kuat, tidak melukai permukaan
drum, dapatmenyerap getaran dan memiliki koefisien gesek yang tinggi seperti
diperlihatkan padatabel dibawah ini :
Gambar
2.3. Rem blok ganda (khurmi,
A textbook machine design)
B.
Rem drum :
Rem
drum adalah rem bekerja atas dasar gesekan antara sepatu rem dengan drum yang
ikut berputar dengan putaran roda kendaraan. Agar gesekan dapat memperlambat
kendaraan dengan baik maka, sepatu rem di buat dari bahan yang mempunyai
koefisien gesek yang tinggi. Rem drum memiliki kelemahan jika terendam air,
tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisien gesek berkurang secara
significan. Oleh karena itu parts ini mulai ditinggalkan dalam dunia otomotif
dan kemudian menggantinya dengan rem cakram.
Gambar 2.4: Rem
tromol (http://dianmotorcell.blogspot.com)
C.
Rem cakram
Rem
Cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Cara
kerja rem ini ialah dengan cara menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada
roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem ( brake
pads ) ke cakram. Rem ini juga digunakan pada kereta api, sepeda motor dan
juga sepeda. Sementara pada mobil balap, bahan yang digunakan biasanya
dikeramik agar lebih tahan panas yang ditimbulkan selama proses pengereman.
Gambar 2.5:
Rem cakram (http://dianmotorcell.blogspot.com)
2.3 Fungsi Rem
Sistem rem dalam
teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk :
- Mengurangi kecepatan kendaraan.
- Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.
- Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.
Komponen utama
dalam sistem rem terdiri dari :
1. Tuas rem.
Berfungsi sebagai pemberi gaya pada master rem yang diberikan
pengendara pada waktu menarik tuas tersebut
2. Silinder master (master cylinder).
Silinder master/master rem berfungsi:
a.Tempat penyimpanan fluida dan
udara.
b. Memompa aliran fluida dan udara
pada sistem hidrolik.
c. Memberi gaya tekan pada fluida
pada waktu terjadi pengereman.
- Saluran pengereman atau kabel (lines).Berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluida yang telah dipompa oleh master rem menuju kaliper.
- Kaliper Berfungsi sebagai tempat kampas rem dan piston untuk menekan cakram (disk).
- Cakram (disk) Berfungsi sebagai bidang penggesek dengan kampas rem (brake pad).
2.4 Perencanaan Rem Cakram dan Perhitungan
Untuk mengetahui berapa
jarak pengereman yang dibutuhkan dan koefisien gesek pada material yang akan di
gunakan menggunakan persamaan sebagai berikut:
|
||||
Persamaan persamaan yang di gunakan dalam perencanaan
ulang rem cakram pada motor megapro.
Torsi pengereman
…..(1)
Dimana, T = torsi
Ep =
Energi Potensial
Ek =
Energi kinetik
Energi Potensial
…..(2)
Dimana Ep = Energi Potensila
m = massa
g = grafitasi
h = ketinggian
keiringan
Ketinggian kemiringan menggunakan persamann
…..(3)
Diamana, h = ketinggian kemiringan
Sin α = sudut
kemiringan
Energi Potensial
…..(4) Dimana, Ek = Energi Kinetik
m = massa
v = kecepatan
gaya pada roda
…..(5)
Dimana, F = gaya pada roda
T = torsi
Gaya pada cakram
…..(6)
Dimana, T = gaya pada cakram
F = gaya pada roda
R = diameter cakaram
Gaya pada tiap kampas rem
…..(7)
Dimana, Tlapisan = gaya pada kampas rem
Tcakaram = gaya pada cakarm
4 = jumlah kampas rem
BAB
III
PERENCANAAN
2.1
Desain
Gambar 2.6: Tabel
propertis material rem cakram (R.S.khurmi,J.K Gupta 2009)
Data kendaraan Honda Megapro
- Daya Maksimal : 13,3 Ps/8.500 Rpm
- Torsi Maksimal : 1,3kg.m/ 6.000Rpm
- Berat kendaraan (mkendaraan) : 126 kg
- Berat Penumpang (mpenumpang) : 60 kg
- Berat total (mtotal) :186 kg
- Kecepatan maksimal : 160 km/jam = 44,44 m/s
- Jarak pengereman :30 m
- Diameter cakram : 240 mm = 0,24 m
- Jari jari cakram : 120 mm = 0,12 m
- Diameter roda : 560 mm = 0,56 m
- Jari jari roda : 280 mm = 0,28 m
2.2
Perhitungan
Torsi pengereman sepeda motor
Energi potensial kendaraan
Sehingga Energi
Potensial
Energi Kinetik kendaraan
Sehingga besarnya torsi
pengereman adalah:
Jari jari cakram yang terkena kampas rem
Dimana, r = jari jari cakram yang terkena kampas rem
R1 = jari
jari batas dalam cakram
R2 = jari
jari luar batas cakram
Gaya pada roda
Gaya pada cakram
Gaya
pada kampas rem
Asumsi motor berhenti pada jarak 30 m,dan menhasilkan gaya tangensial
sebagai berikut,
Gaya tangensial untuk roda depan
Torsi pengereman sampai motor berhenti
Gaya Normal (RN)
P kampas
= 75 mm = 0,075 m
L kampas
= 27 mm = 0,027 m
Akampas
= P kampas. L kampas
= 0,075 × 0,027
= 0,002025 m2
RN
= Ppiston. Akampas
= 132000000 × 0,002025
= 26730 N
Koefisien gesek adalah
Gaya normal (RN) tiap roda
RN =26730/2=13365N
FS =μ×RN
μ = FS/RN
= 627,
RN =26730/2=13365N
FS =μ×RN
μ = FS/RN
= 627,
Gaya tuas rem di asumsikan 0,5 kg = 4,905
N
Tekanan Minyak rem
Maka Pw =
2,37 Q – 4,49
= 2,37(4,905) – 4,49
= 11,624 – 4,49
= 7,134 N
Diameter Piston = 250
mm
Karena doble piston,
maka di bagi 2 = D piston 250/2
= 125
mm = 0,0125 m
Sehingga
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Dari
hasil perhitungan didapatkan koefisien gesek untuk perencanaan ulang rem cakram adalah
2. Bahan
yang di gunakan sebagai lapisan
rem cakram adalah
4.2 Saran
1. Untuk
perencanaan ini sebaiknya diperhatikan bahan yang digunakan untuk desain rem cakera.
2. Suatu perencanaan sebaiknya diperhatikan bahwa harga yang didapat dari hasil
perhitungan harus lebih kecil daripada harga yang diizinkan.
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
Darmanto, Buku Ajar Elemen Mesin I.
Kiyokatsu Suga, Sularso, Dasar Perencanaan dan
Pemilihan, Elemen Mesin.
Jac.Stolk, C. Kros, Elemen Mesin Konstrusi, Elemen
Mesin.
No comments:
Post a Comment