PENEUMATIKKA
AMPLIKASI
SISTEM PENEUMATIK
DISUSUN
OLEH :
NAMA : RUSMAN
NIM : 11 301 0260
PRODI : TEKNIK MESI
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2014
A. Sistem
pneumatic
Kata
pneumatik diturunkan dari kata bahasa Yunani Pneuma yang berarti udara dan bahasa
greek Pneum yang berarti udara, Atic yang berarti pergerakan. Lebih jauh, pneumatik didefenisikan sebagai suatu ilmu mengenai
sistim-sistim udara bertekanan. Sebelum era 1950-an, sistim-sistim pneumatik
telah dipergunakan dalam proses-proses mekanis sederhana. Sekarang
ini, sistim-sistim pneumatik memainkan peranan yang sangat penting didalam
bidang otomatisasi, hal ini ditunjang pula oleh perkembangan teknologi di
bidang sensor, prosesor dan actuator.
Pemanfaatan
energi hidrolik (hydraulic power) atau energi fluida
bertekanan (fluid power) menyusul energi-energi yang lebih dulu ada
seperti energi mekanik, energi listrik, energi elektronik, energi udara
bertekanan atau pneumatik, energi kimia/fisika, energi automotive serta
energi konvensional lainnya seperti air, angin, uap, surya tak pelak lagi
menyebabkan makin luasnya penggunaan berbagai energi untuk
kemudahan manusia. Pemunculan energi baru itu akan memunculkan pula
teknologi. Teknologi yang tercipta itu akan memunculkan teknologi yang
lebih baru. Dengan demikian perkembangannya menjadi sangat cepat.
Termasuk teknologi baru itu adalah penggunaan kombinasi dari berbagai
jenis energi itu seperti : hidromekanik (energi hidrolik dengan mekanik),
mekatronik (energi mekanik dengan elektronik), elektropneumatik (energi
elektrik dengan pneumatik), elektrohidrolik (energi elektrik dengan hidrolik),
autotronik (energi automotive dengan elektronik), autoelektronik (energi
automotive dengan elektronik, autohidrolik (energi automotive dengan
hidrolik) dan sebagainya.
bertekanan (fluid power) menyusul energi-energi yang lebih dulu ada
seperti energi mekanik, energi listrik, energi elektronik, energi udara
bertekanan atau pneumatik, energi kimia/fisika, energi automotive serta
energi konvensional lainnya seperti air, angin, uap, surya tak pelak lagi
menyebabkan makin luasnya penggunaan berbagai energi untuk
kemudahan manusia. Pemunculan energi baru itu akan memunculkan pula
teknologi. Teknologi yang tercipta itu akan memunculkan teknologi yang
lebih baru. Dengan demikian perkembangannya menjadi sangat cepat.
Termasuk teknologi baru itu adalah penggunaan kombinasi dari berbagai
jenis energi itu seperti : hidromekanik (energi hidrolik dengan mekanik),
mekatronik (energi mekanik dengan elektronik), elektropneumatik (energi
elektrik dengan pneumatik), elektrohidrolik (energi elektrik dengan hidrolik),
autotronik (energi automotive dengan elektronik), autoelektronik (energi
automotive dengan elektronik, autohidrolik (energi automotive dengan
hidrolik) dan sebagainya.
Secara umum, pneumatik berarti suatu aplikasi
udara bertekanan sebagai media kerja dan media kendali pada aplikasi-aplikasi
industri. Silinder pneumatik merupakan jenis actuator yang umum digunakan
sebagai actuator gerakan lurus, hal ini disebabkan karena silinder tersebut
memiliki harga yang murah, mudah dipasang, konstruksi yang kuat dan tersedia
dalam berbagai ukuran langkah kerja.
Bidang
pneumatik di bagi menjadi 2 yaitu :
1.
Compressor
air ( udara termampat )
2.
Vacum (
sedotan )
Prinsip
prinsip yang berlaku dalam compressor air :
Ø Compressor (Pemampat)
Ø Receiver (Tangki)
Ø Drain Skru
Ø Pressure Switch
Ø Pressure Gauge
Ø Air Piping Sistem
Ø Air Service unit
Hukum boyle : Kalau isipadu udara dalam 1 bekas dikurangkan dengan
pemampatan, tekanan akan bertambah. Apabila isipadu dikurangkan tekanan akan bertambah.
Komponen
komponen yang ada pada pneumatik yaitu :
1. Kompresor
Kompresor
digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki
penampung atau receiver. Kondisi udara
dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
2. Oil and
Water Trap
Fungsi
dari Oil and Water Trap adalah sebagai pemisah oli dan air dari udara yang
masuk dari kompresor. Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang
masuk kedalam sistem Pneumatik, tetapi
dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem.
3. Dehydrator
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap
lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water
Trap.
4. The Air
Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit
Dehydrator, akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk
memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana mungkin
tedapat dalam udara.
5. Pressure
Regulator
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada
bilik dan mendesak beban pada piston.
6. Restrictors
Restrictor
adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik,
Restrictor yang biasa digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe Orifice dan
Variable Restrictor.
B.
AMPLIKASI
ALAT – ALAT YANG MENGGUNKAN SISTEM
PNEUMATIK
1. Alat Pengangkat Beban dengan Menggunkan Tenaga
Pneumatik
Gambar 1. Alat Pengangkat Beban dengan
Menggunkan Tenaga Pneumatik
Gambar 1 menunjukan suatu contoh sistim pneumatik yang digunakan untuk
mengangkat/memindahkan beban (W). Sumber tenaga utama adalah kompresor, yang
mengisap udara dari atmosfir dan menaikan tekanannya. Udara bertekanan tinggi
ini selanjutnya disimpan didalam tangki penampung. Udara bertekanan terlebih
dahulu disaring dan didinginkan sebelum disimpan pada tangki penampung.
Kompresor digerakan dengan menggunakan motor listrik, sumber tenaga
listrik untuk motor listrik penggerak kompresor dikendalikan dengan menggunakan
saklar tekanan. Jika tekanan
udara pada tangki penampung telah mencapai yang diinginkan
maka saklar tekanan akan memutuskan sambungan daya listrik ke kompresor.
Sebaliknya jika tekanan pada tangki penampung turun dari nilai yang telah
ditentukan, maka saklar tekanan akan menyambungkan daya listrik ke kompresor.
Dengan demikian, tekanan udara di dalam tangki penampung dapat dijaga pada
suatu tekanan yang relatif konstan. Selanjutnya udara bertekanan dialirkan
melalui peralatan-peralatan pneumatik untuk dipakai mengangkat beban (W). Pada
saat udara bertekanan mengalir melalui saluran masuk A, silinder pneumatik akan
memanjang keatas, sehingga beban terangkat. Sebaliknya jika udara bertekanan
dialirkan melalui saluran masuk B, maka silinder pneumatik akan memendek dan
beban (W) dibawa turun. Saluran buang berguna untuk melepaskan udara bertekanan
ke atmosfir setelah digunakan didalam silinder pneumatik.
2. Aplikasi Sistim Pneumatik untuk
Penyimpanan Benda Kerja
Gambar 2. Aplikasi
Sistim Pneumatik untuk
Penyimpanan Benda Kerja
Gambar 2 menunjukkan contoh aplikasi sistim pneumatik
di industri, dimana sebuah silinder pneumatik dipakai untuk
mendorong/mengeluarkan benda kerja dari tempat penyimpanan benda kerja.
3. Aplikasi Sistim Pneumatik untuk transport benda kerja
Gambar 3. Contoh Aplikasi Sistim Pneumatik untuk
transport benda kerja
Aplikasi lain
sistim pneumatik diperlihatkan juga pada Gambar 3. Disini sistim pneumatik
digunakan pada sistim pengumpan berputar untuk benda kerja berupa
lembaran-lembaran. Benda kerja yang berupa lembaran diambil dari tempat
penyusunannya (8) oleh pengisap-pengisap (1) yang ditempatkan
pada piringan yang dapat berputar (4), kemudian ditempatkan pada
konveyor belt (2) untuk diproses lebih lanjut pada mesin (3).
Alat pemutar (5) berfungsi untuk memutar pengisap-pengisap, sedangkan
alat pengangkat (6) berfungsi untuk menggerakan alat transport naik - turun.
Alat pengangkat elektromekanik (7) digerakan oleh penggerak (6)
untuk bergerak naik – turun. Benda kerja yang berupa lembaran-lembaran disusun
diatas dudukan pengangkat (10)
C.
Pembagian Sistim Pneumatik Berdasarkan Tekanan yang Digunakan:
·
Sistim pneumatik tekanan rendah: 0 - 150 kPa (0 - 1.5 bar or 0 -21.78 psi)
·
Sistim pneumatik tekanan normal: 150 -
1000 kPa (1.5 - 16 bar or 21.75 -232 psi)
·
Sistim Pneumatik tekanan tinggi: 1600 kPa
(16 bar or 232 psi)
D.
Karakteristik umum silinder pneumatik:
·
Diameter: 6 - 320 mm
·
Panjang langkah (stroke): 1 - 2000 mm
·
Tenaga: 2 – 50 kN
·
Kecepatan torak: 0.02 – 1 m/s
E. Elemen Sisitem Peneumatik
Gambar 4.
Diagram Blok Komponen-komponen Sistim Pneumatik
Komponen-komponen
dasar dari suatu sistim pneumatik dan susunan koneksi tiap elemen diperlihatkan
pada Gambar 4. Bagian paling bawah dari susunan koneksi terdapat elemen sumber
tenaga atau sumber energi, yang tentu saja berupa udara bertekanan yang dihasilkan
oleh kompresor. Sumber tenaga angin dihubungkan kepada elemen penerima sinyal
input (dalam hal udara bertekanan) dan selanjutnya melanjutkan udara bertekanan
tersebut kepada elemen pemroses. Berikutnya, elemen pemroses
menggerakan elemen output atau actuator untuk melakukan kerja (dalam hal ini
melakukan gerakan).
Referensi
http://paparisa.unpatti.ac.id/kuliah/mod/page/view.php?id=31
( diakses tanggal 10 januarii 2014 )
http://www.scribd.com/doc/141931692/Aplikasi-Sistem-Pneumatik-Dan-Hidrolik ( diakses tanggal 10
januarii 2014 )
http://www.slideshare.net/macyie9897/sistim-pneumatik-dan-hidrolik# (
diakses tanggal 10 januarii 2014 )
http://mesinmesin.wordpress.com/2010/06/18/pemanfaatan-energi-hidrolik/
(
diakses tanggal 10 januarii 2014 )
http://nstaklimarab.blogspot.com/2011/05/aplikasi-hidraulik-dalam-berbagai.html (
diakses tanggal 10 januarii 2014 )
No comments:
Post a Comment