Tuesday, 14 October 2014

AMPLIKASI SISTEM PENEUMATIK




PENEUMATIKKA
AMPLIKASI SISTEM PENEUMATIK




LOGO_UNWAHAS_-_ALIT.jpg
 



                                  



DISUSUN OLEH :

NAMA           : RUSMAN
NIM                : 11 301 0260
PRODI           : TEKNIK MESI


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2014
A.    Sistem pneumatic
Kata pneumatik diturunkan dari kata bahasa Yunani Pneuma yang berarti udara dan bahasa greek Pneum yang berarti udara, Atic yang berarti pergerakan. Lebih jauh, pneumatik didefenisikan sebagai suatu ilmu mengenai sistim-sistim udara bertekanan. Sebelum era 1950-an, sistim-sistim pneumatik telah dipergunakan dalam proses-proses mekanis sederhana. Sekarang ini, sistim-sistim pneumatik memainkan peranan yang sangat penting didalam bidang otomatisasi, hal ini ditunjang pula oleh perkembangan teknologi di bidang sensor, prosesor dan actuator.
Pemanfaatan energi hidrolik (hydraulic power) atau energi fluida
bertekanan (fluid power) menyusul energi-energi yang lebih dulu ada
seperti energi mekanik, energi listrik, energi elektronik, energi udara
bertekanan atau pneumatik, energi kimia/fisika, energi automotive serta
energi konvensional lainnya seperti air, angin, uap, surya tak pelak lagi
menyebabkan makin luasnya penggunaan berbagai energi untuk
kemudahan manusia. Pemunculan energi baru itu akan memunculkan pula
teknologi. Teknologi yang tercipta itu akan memunculkan teknologi yang
lebih baru. Dengan demikian perkembangannya menjadi sangat cepat.
Termasuk teknologi baru itu adalah penggunaan kombinasi dari berbagai
jenis energi itu seperti : hidromekanik (energi hidrolik dengan mekanik),
mekatronik (energi mekanik dengan elektronik), elektropneumatik (energi
elektrik dengan pneumatik), elektrohidrolik (energi elektrik dengan hidrolik),
autotronik (energi automotive dengan elektronik), autoelektronik (energi
automotive dengan elektronik, autohidrolik (energi automotive dengan
hidrolik) dan sebagainya.
Secara umum, pneumatik berarti suatu aplikasi udara bertekanan sebagai media kerja dan media kendali pada aplikasi-aplikasi industri. Silinder pneumatik merupakan jenis actuator yang umum digunakan sebagai actuator gerakan lurus, hal ini disebabkan karena silinder tersebut memiliki harga yang murah, mudah dipasang, konstruksi yang kuat dan tersedia dalam berbagai ukuran langkah kerja.

Bidang pneumatik di bagi menjadi 2 yaitu :
1.      Compressor air ( udara termampat )
2.      Vacum ( sedotan )

Prinsip prinsip yang berlaku dalam compressor air :
Ø  Compressor (Pemampat)
Ø  Receiver      (Tangki)
Ø  Drain Skru
Ø  Pressure Switch
Ø  Pressure Gauge
Ø  Air Piping Sistem
Ø  Air Service unit

Hukum boyle : Kalau isipadu udara dalam 1 bekas dikurangkan dengan pemampatan, tekanan akan bertambah. Apabila isipadu dikurangkan tekanan akan bertambah.
Komponen komponen yang ada pada pneumatik yaitu :
1.      Kompresor
Kompresor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki penampung  atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.

2.      Oil and Water Trap
Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai pemisah oli dan air dari udara yang masuk dari kompresor. Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam sistem Pneumatik,  tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem.

3.      Dehydrator
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water Trap.
4.      The Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator, akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana mungkin tedapat dalam udara.

5.      Pressure Regulator
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik dan mendesak beban pada piston.

6.      Restrictors
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor yang biasa digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe Orifice dan Variable Restrictor.

B.     AMPLIKASI ALAT – ALAT YANG MENGGUNKAN SISTEM  PNEUMATIK

1.      Alat Pengangkat Beban dengan Menggunkan Tenaga Pneumatik
pneumatik_fig1 










Gambar 1. Alat Pengangkat Beban dengan
Menggunkan Tenaga Pneumatik
Gambar 1 menunjukan suatu contoh sistim pneumatik yang digunakan untuk mengangkat/memindahkan beban (W). Sumber tenaga utama adalah kompresor, yang mengisap udara dari atmosfir dan menaikan tekanannya. Udara bertekanan tinggi ini selanjutnya disimpan didalam tangki penampung. Udara bertekanan terlebih dahulu disaring dan didinginkan sebelum disimpan pada tangki penampung. Kompresor digerakan dengan menggunakan motor listrik, sumber tenaga listrik untuk motor listrik penggerak kompresor dikendalikan dengan menggunakan saklar tekanan. Jika tekanan udara pada tangki penampung telah mencapai yang diinginkan maka saklar tekanan akan memutuskan sambungan daya listrik ke kompresor.
Sebaliknya jika tekanan pada tangki penampung turun dari nilai yang telah ditentukan, maka saklar tekanan akan menyambungkan daya listrik ke kompresor. Dengan demikian, tekanan udara di dalam tangki penampung dapat dijaga pada suatu tekanan yang relatif konstan. Selanjutnya udara bertekanan dialirkan melalui peralatan-peralatan pneumatik untuk dipakai mengangkat beban (W). Pada saat udara bertekanan mengalir melalui saluran masuk A, silinder pneumatik akan memanjang keatas, sehingga beban terangkat. Sebaliknya jika udara bertekanan dialirkan melalui saluran masuk B, maka silinder pneumatik akan memendek dan beban (W) dibawa turun. Saluran buang berguna untuk melepaskan udara bertekanan ke atmosfir setelah digunakan didalam silinder pneumatik.

2.      Aplikasi Sistim Pneumatik untuk Penyimpanan Benda Kerja
pneumatik_fig2






Gambar 2. Aplikasi Sistim Pneumatik untuk
Penyimpanan Benda Kerja
Gambar 2 menunjukkan contoh aplikasi sistim pneumatik di industri, dimana sebuah silinder pneumatik dipakai untuk mendorong/mengeluarkan benda kerja dari tempat penyimpanan benda kerja.

3.      Aplikasi Sistim Pneumatik untuk transport benda kerja






Gambar 3. Contoh Aplikasi Sistim Pneumatik untuk
transport benda kerja
Aplikasi lain sistim pneumatik diperlihatkan juga pada Gambar 3. Disini sistim pneumatik digunakan pada sistim pengumpan berputar untuk benda kerja berupa lembaran-lembaran. Benda kerja yang berupa lembaran diambil dari tempat penyusunannya (8) oleh pengisap-pengisap (1) yang ditempatkan pada piringan yang dapat berputar (4), kemudian ditempatkan pada konveyor belt (2) untuk diproses lebih lanjut pada mesin (3). Alat pemutar (5) berfungsi untuk memutar pengisap-pengisap, sedangkan alat pengangkat (6) berfungsi untuk menggerakan alat transport naik - turun. Alat pengangkat elektromekanik (7) digerakan oleh penggerak (6) untuk bergerak naik – turun. Benda kerja yang berupa lembaran-lembaran disusun diatas dudukan pengangkat (10)

C.    Pembagian Sistim Pneumatik Berdasarkan Tekanan yang Digunakan:
·         Sistim pneumatik tekanan rendah:  0 - 150 kPa (0 - 1.5 bar or 0 -21.78 psi)
·         Sistim pneumatik tekanan normal: 150 - 1000 kPa (1.5 - 16 bar or 21.75 -232 psi)
·         Sistim Pneumatik tekanan tinggi: 1600 kPa (16 bar or 232 psi)
D.    Karakteristik umum silinder pneumatik:
·         Diameter: 6 - 320 mm
·         Panjang langkah (stroke): 1 - 2000 mm
·         Tenaga: 2 – 50 kN
·         Kecepatan torak: 0.02 – 1 m/s
E.     Elemen Sisitem Peneumatik
pneumatik_fig4






Gambar 4. Diagram Blok Komponen-komponen Sistim Pneumatik
Komponen-komponen dasar dari suatu sistim pneumatik dan susunan koneksi tiap elemen diperlihatkan pada Gambar 4. Bagian paling bawah dari susunan koneksi terdapat elemen sumber tenaga atau sumber energi, yang tentu saja berupa udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor. Sumber tenaga angin dihubungkan kepada elemen penerima sinyal input (dalam hal udara bertekanan) dan selanjutnya melanjutkan udara bertekanan tersebut kepada elemen pemroses. Berikutnya, elemen pemroses menggerakan elemen output atau actuator untuk melakukan kerja (dalam hal ini melakukan gerakan).


Referensi
                                                                                 
http://mesinmesin.wordpress.com/2010/06/18/pemanfaatan-energi-hidrolik/ ( diakses tanggal 10 januarii 2014 )

No comments:

Post a Comment